Berjelaga di moleknya salah satu gugusan Kepulauan Seribu memang merupakan pilihan yang menyenangkan di akhir pekan. Terlebih lagi jika dihabiskan bersama para sahabat hidup. Kali ini kawasan wisata bahari Pulau Tidung menjadi magnet bagi saya untuk menilik ekosistem lautnya.
Dibutuhkan waktu tempuh penyebrangan hingga 3 jam hingga mencapai lokasi. Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil tampak kokoh lagi anggun dari kejauhan. Sapuan angin laut begitu sejuk menyambut saya dan para pendatang lainnya. Pulau ini juga mempunyai penduduk cukup banyak. Keunikan daratan selebar 200 meter dengan panjang 5 kilometer tersebut benar-benar cocok bagi Anda yang jatuh cinta dengan kegiatan menyelam atau sekedar snorkeling.
Ekosistem terumbu karang di sana masih terjaga dengan apik, tak terkecuali saat saya bermain di kisaran daerah tubir. Ternyata kegiatan penelitian juga sering di lakukan di daerah ini. Bagai berdiri di pusaran telaga, saya dikelilingi pantai dangkal bergradasi putih serta ditumbuhi karang yang nampak kasat mata. Dipenuhi gerombolan ikan hias pantai yang tak pernah lelah menari-nari serasa mengibur pandangan mata. Tak lupa, nuansa laut berwarna biru kehijauan, lebih jauh biru, dan biru gelap pertanda laut kian dalam. Ombaknya pun tidak besar sebab gugusan terumbu karang yang mengelilingi mampu menahan ombak, sangat aman untuk berenang.
Tidak jauh dari Tidung, saya bersama teman-teman juga menjamahi pulau tetangga tak jauh dari sana. Pulau Karang Beras dan Pulau Payung. Dilihat dari faktor kekayaan varietas sebenarnya kedua pulau ini tidak kalah dengan Tidung, hanya saja pulau tersebut belum berpenghuni. Sistem penyeberangan kecil seperti ini umumnya dilayani dengan penyewaan kapal kecil. Semakin banyak rombongan yang ikut, maka semakin murah pula biaya yang harus ditanggung per kepala.
Puas bermain di lautan, saatnya mengitari tepi pulau sambil mengayuh senja atau justru menyambut fajar di pelupuk timur pagi hari. Beragam tempat penyewaan sepeda siap menemani perjalanan. Beramai-ramai kami bersepeda ke ujung perbatasan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil yang dihubungkan dengan Jembatan Cinta. Konon menurut cerita warga, jembatan setinggi 10 meter ini dipercaya mendekatkan jodoh bagi siapa saja yang berani terjun bebas menuju lautan di bawahnya. Kuberi tahu, Kawan, ini tak lebih dari buaian semata supaya Pulau Tidung makin banyak pengunjungnya hahaha! 😛😛😛
Kisaran biaya yang saya habiskan selama 2 hari 1 malam yaitu Rp 200.000 (jumlah rombongan kecil sebanyak 9 orang), dengan rincian:
-ongkos kapal PP Muara Angke-Tidung-Muara Angke
-akomodasi di rumah warga Tidung 1 malam
-3x makan dan 3x snack
-sewa kapal kecil untuk penyebrangan Tidung-Karang Beras-Payung-Tidung
-sewa sepeda 2 hari
-sewa peralatan snorkeling
-ongkos ekstra dari rumah masing-masing menuju pelabuhan Muara Angke
Selamat berlayar! Nice weekend everyone!
Read more about travel stories ➸ Sangalaki: Pulau Penebus Rindu Bahari
Juli 2010
One thought on “Termenung di Sudut Pulau Tidung”